RSS

Repost “Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan.”



”.. Ketika kamu sedang diuji, barangkali Allah sedang menyiapkan Hadiah. Atau mungkin, kamu sedang lupa dengan keberadaan Allah.”
Ini cerita tentang temanku si L. Dia mahasiswi UGM 2012. Soal jurusan,maaf, Dia tidak mengizinkanku u/ menyebutkan. ^^
Mungkin cerita ini agak mirip dengan suatu cerita ttg mahasiswi UGM juga. Sama. Tapi ini real cerita tentang L. Kisah nyata. Jadi maaf jika terjadi kesamaan cerita. Tapi, orang-orang hebat ada pada sejarah dan perjuangan yang sama.
L ini cerita sama Ris, kalau dia bukan dari orang berada. Ayahnya merupakan seorang serabutan dan Ibunya berjualan sayur dipasar setiap pagi. Untuk membayar sekolah, Ayahnya banting tulang siang malam. Dia bilang dia bersyukur, Ayah masih diberi rezeki untuk dia bisa sekolah. Untuk Ayah L, pendidikan nomor 1 dikeluarganya. Ayahnya selalu bilang;
"Kalau ayah goblok, kamu harus pintar. Jangan seperti Ayah."
Perjuangan Ayah L sampai pada titik dimana Beliau terkena musibah dan pada akhirnya tidak bisa bekerja serabutan lagi. L sempat tidak mau sekolah, L berfikir darimana ia bisa dapatkan uang untuk melanjutkan kuliah, sementara penghasilan hanya dari Ibu? Suatu hari, L bicara pada Ibunya;
"Buk, mbak ga usah sekolah lagi ya. Mbak bantu ibu di pasar aja, jualan. Biar adhik aja yg sekolah."
Lalu Ibu marah besar, katanya, Ibu langsung memeluk L sambil menangis;
"Nduk, kamu belajar yang benar. Masalah uang, biar ibu yg urus. Rezeki setiap anak sudah di atur ku Gusti Allah,nduk. Kalau kamu memang niat untuk sekolah yg tinggi, rezekimu akan datang sendiri."
Pembicaraan mengharukan di hari itu, membuat L berubah pikiran. L akan sekolah yg tinggi, selanjutnya, biar ia yg mencari uang dgn “Ilmu”nya.
Sekolah ternyata tidak mudah. L harus pintar-pintar membagi waktu antara membantu Ibu di pasar, mengurusi Ayahnya, dan jg belajar. Kegiatan itu berlangsung sampai pada titik puncak ketika seorang tetangganya bertanya;
"kamu mau ibu carikan kerja? Ibu punya kenalan."
L; “Matur suwun,buk. Aku ingin kuliah dulu,buk.”
 Tetangganya; “memang kamu punya biaya drmn untuk kuliah? ayahmu saja pengangguran.”
“Perkataan itu terdengar oleh Ayah, dan Ayah menampar Ibu itu. Ris, disitu, aku merasa terhina sekali. Ingin aku tampar ibu itu juga. Tapi.. Kata Ayah waktu itu, Kalau ada yang menghina keadaanku, boleh aku tampar. Bukan dengan tangan, Tapi dengan keSuksesan.” Ujar L.
*biar tidak ribet, aku ganti L dengan “Aku”.*
Darisitu aku mati-matian belajar. Dengan modal buku pinjaman dan soal-soal bekas dari kakak kelasku. Aku sama sekali tdk menyerah. Disaat semua orang sibuk mencari Bimbingan Belajar, aku diam di rumah, mengurus Ayah. Ingin rasanya aku ikut Bimbel,jika ingat aku ini bodoh.
"Jika lihat Ayah, tak kuasa rasanya aku meminta uang hanya untuk ego-ku sendiri. Mau Bimbel. Ga. Aku bisa, tanpa Bimbel." kata si L.
Aku ga kehilangan cara. Ada seribu cara menuju Roma. Ada seribu cara untuk sampai di kesuksesan. Aku tempuh, meski aku lelah. Lelah sekali. Alhamdulillah, aku diberi Allah teman-teman yang sangat mengerti aku. Aku sering ikut mereka belajar, lewat buku-buku soal punya mereka. Kalau teman-temanku mengikuti Tryout, sering aku Fotocopy soal dan aku kerjakan sendiri di rumah. Tak jarang, aku ke warnet buat cari materi. Warnet sih wkt itu masih 4rb/jam. Jadi sejam, dengan sisa uang sakuku tiap hari, aku cari-cari materi. Gapake twitteran tapinya haha.
"Kalau dikasih waktu sama Allah buat Usaha, ya Usaha. Jangan disambi-sambi sama Main-main. Mau usaha, apa mau main-main?" kata si L.
Sampai pada akhirnya, seorang temanku memberitahu bahwa sekolah mendaftarkan aku di Bidik Misi. Lalu, di panggillah aku oleh Kepala Sekolah.
"Mau sekolah dimana, L?" | Aku: "UGM,pak." | "Wah,apa gak ketinggian kepengenmu kuliah disana? Prestasi sekolahmu loh, biasa-biasa saja."
Lagi-lagi, aku diremehkan. Aku tau, imanku sedang di uji sama Allah. Aku hampir menangis ditempat sampai aku minta izin ke kamar kecil. Setelah pembicaraan kepala sekolah itu, aku makin belajar tak kenal henti. Aku terus-terus berusaha, agar aku, tidak lagi diremehkan.
Lalu… Ujian itu datang lagi. Namaku, bahkan, tidak tercantum pada Calon penerima jalur Undangan. Sedih memang, tapi aku tahu, aku ga pernah dapet rengking. Aku iseng bertanya pada kepala sekolahku kenapa aku tak tercantum. Jawabannya;
 ”Bapak takut km tambah sedih kl nnti km ga lolos UGM.”
Lagi? Lagi. Lagi-lagi aku diremehkan.
Berbulan-bulan, satu persatu teman-temanku lolos di Undangan. Mentalku makin diuji. Aku semakin bertanya; “Apa aku mampu?”. Tapi setiap aku melihat Bapak, aku selalu menangis. Aku tak punya hak untuk menyerah. Bapak sudah membesarkanku sampai segede ini.. .. Bapak tak pernah menyerah untuk memberikan yg terbaik untukku, Lalu, kenapa aku harus menyerah untuk memberikan Bapak yg terbaik?
Belajarku diketatkan. Aku belajar sepulang dari pasar, sekitar jam 4 sore. Setelah selesai mengurusi adik&bapak, seusai magrib, aku belajar. Aku belajar,kadang, sampai jarang makan. Sampai ibuk mengingatkan;
"Sudah jam 11 malam,nduk. Shalat isya dulu, lalu tidur. Istirahatlah."
Sering aku meng-iya-kan omongan Ibu. Tapi, setelah mendengar ibu mengorok, aku nyalakan lampu dan kembali belajar. Wuehehe. Aku tahu, mungkin Aku Tak Tahu Diri. Tapi aku terus melaju, dengan restu Bapak dan Ibuk. Kekuatanku hanya ada pada Bapak dan Ibuk.
Sampai detik-detik menuju SNMPTN Tulis, aku baru sadar bahwa aku tak punya pensil 2B. Pensilku cuma sisa sejari manis. Aku juga tak punya papan dada. Penghapusku saja kalah kecil dengan ukuran bakso digang depan rumah. Bagaimana ini.. Aku panik. Lalu aku ingat, aku punya celengan ayam. Aku ingat, aku isi celengan itu untuk membeli baju untuk Ibuk ulangtahun bulan Juli nanti.
Waktu itu, aku memecahkan celenganku dengan tangis. Sedih memang, padahal aku sudah kumpulkan uang itu dari beberapa bulan yg lalu. Lalu setelah kukumpulkan recehan demi recehan, aku pergi ke toko buku dan membeli apa-apa saja yg harus aku punya untuk Ujian.
Paginya, SNMPTN Tulispun tiba. Dengan berbekal mencium kaki Ibuk sebelum pergi, aku pergi menuju tempat ujian, dengan jalan kaki.
"Aku ga kepengaruh sama kunci jawaban yg keluar setelah SNMPTN selesai. Lha wong, aku percaya Allah. Bukan kunci jawaban." kata si L.
Sempat memang temanku periksa jawaban SNMPTN-ku, dan….. Dia beritahu aku, bahwa salah satu pelajaranku nilainya minus dan aku tdk lolos.
Ris tanya; “Ga lolos UGM?” | L jawab; “Ga lolos semuanya. Kata si Kunci Jawaban.”
Kata Bapak, orang bijak itu, ketika dilanda hal seperti itu, Bukan malah menyerah dan Pesimis. Perkencang ibadah. Allah Maha Penolong. Kunci Jawaban kan buatan Manusia, sementara Manusia ciptaan Allah. Jadi, Allah yang mengatur semuanya,kan? :)
Dibilang kepedean & Dibilang ga tau diri, iya. Tapi, kalau kita tidak percaya pada diri sendiri, pada siapa lagi? Toh usaha udah mati-matian. Selama aku menunggu pengumuman, aku ga pernah mikirin hasil. Yang penting, aku sudah lakukan yg terbaik. Skg, aku mengabdi lagi pada Ibuk. Selama menunggu pengumuman, aku kembali membantu Ibuk di pasar. Mengurusi Ayah di rumah, juga mengajari adik-adikku yg akan naik kelas.
“Cobaan tak berhenti bertemu denganku, Ris. 2 hari sebelum pengumuman, ibuk ditabrak motor di pasar. Ibuk masuk rumah sakit..” Kata si L.
Aku menunggui ibuk selama 2 hari itu bersama bapak. Aku bolak-balik RS-Rumah, aku jg mengurusi adik-adikku dirumah. Aku bahkan lupa bahwa tanggal 6 itu penguman SNMPTN Tulis.
Sampai seorang teman baikku datang kerumahku sambil menangis..
Teman baikku ini tahu nomor pendaftaran bidik misiku, jadi dia membukakan hasil SNMPTN Tulisku lewat laptopnya. Dia menangis.. memeluk.
"Selamat, L.. Kerja kerasmu terbayar sudah. Ibuk dan Bapak pasti bangga padamu. Kau akan pergi ke Jogja!" ujar teman L tiba-tiba.
Aku ikut menangis. Aku bingung. Apa yang dia maksud. Ketika aku membuka layar laptop, aku tertegun dan seketika menangis kencang sekali.. Lalu aku dan teman baikku langsung pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan apa yang aku lihat di layar, untuk Ibuk.
Waktu aku perlihatkan apa yang ada dilayar, Ibuk dan Bapak memelukku haru. Dilayar itu tertera tulisan; “Selamat”, “UGM” dan Namaku.
Aku langsung bilang sama Ibuk;
"Ibuk, selamat ulang tahun. Mbak hanya bisa berikan pengumuman ini untuk Ibuk,hadiah ulang tahun ibuk."
Langsung juga kupeluk Bapak.
 ”Bapak, terimakasih doanya setiap tahajud Bapak. Mbak sudah bisa menampar tetangga itu dengan UGM,pak.”
Diakhir percakapan via ym Ris dan si L, dia bilang; “Sungguh, apalagi yg paling mengharukan selain di stasiun. Saat Bapak peluk aku.”.
Waktu diakhir, Ris tanya apa Motivasi L mau menceritakan kisah “perih”nya. Dia cuma jawab; ..
"Aku cuma ingin menyampaikan. Jangan sia-siakan apa yg ada di hidup kamu sekarang. Hidup itu bukan sekedar seperti membuat Mie Instant."
"Bersyukurlah, jika Ibu dan Bapak-mu masih bisa membiayaimu. Jangan kau katakan kau tak punya apa-apa. Coba lihat, buku soalmu. Menumpuk."
"Jangan pernah berfikir kamu tidak mampu. Setidak-tidak mampumu, masih ada Allah. Berusahalah dulu, lalu serahkan pada Allah."
"Jangan mengeluh. Karena mengeluh berarti kamu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Allah tidak suka dengan umatNya yg senang mengeluh."
"Hidup itu sudah susah. Sesusah-susah-nya kamu, jangan punya hobi bikin hidup makin susah. Tinggal Usaha, apa susahnya?"
"dan, jangan pernah berkata sekalipun kamu takut Gagal. Ucapan adalah Doa. Berdoa saja yang baik-baik. Apa susahnya? God never sleep,kan?"
Sekian cerita teman baikku, L. Allah bless you, L. :)

Cerita ini aku ambil dari seorang motivator hebat , Kak Riris. Ini salah satu cerita dari 3 cerita yang ada di blognya kak Riris. Bisa dilihat cerita lainnya, cerita tentang perjuangan kak Riris(UNPAD) dan temannya (UI) di http://rizkydeaa.tumblr.com/post/54652579045/optimis-itu-kenapa-kami-menang

Ceritaku : Perjuangan Menjadi GAMADA

Aku dulunya adalah siswi SMA N 2 Bantul Yogyakarta. Sekolah yang nyaman banget dan menyimpan banyak kenangan serta perjuangan. Sekarang sekolah ini benar2 indah, kece pula :3 .Setelah kurang lebih 6 bulan aku kuliah , pembangunan di sekolah ini begitu pesat,yang lebih pesat itu tamannya. Berasa kayak sekolah apaan gitu taman everywhere,banyak tumbuhan rambat yang akarnya menjulur ke bawah,, indah banget pokoknya :') pasti nyaman banget ya adek-adek kelasku yang masih menuntut ilmu di sana,,,

Oke aku mulai ceritaku, sebelumnya cerita ini terutama aku tujukan buat adek2 SMA dimanapun kalian berada, terutama kelas 3 SMA , yang lagi mau menuju ke masa perkuliahan dan yang ingin kuliah di PTN.
Oke ,,, jadi dulu waktu aku ada di posisi kelas 3 SMA, wajarlah ya yang namanya galau jurusan. Aku ga pinter-pinter banget dan sekolahku belum ternama banget di mata Universitas yang tertua di Indonesia itu.. Padahal pingin banget ya aku masuk UGM. Itu keinginanku dari aku kecil :')

Dalam kegalauan memilih jurusan...
Dulu sempet kepikiran kedokteran gigi, lalu pindah ke lain hati... gizi kesehatan,,, pindah ke lain hati lagi,,, TPHP.Apa itu TPHP? Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian UGM. (Nanti di bawah ada review jurusan TPHP UGM). Sebelum mantep milih TPHP UGM, aku pernah mimpi aku lagi daftar formulir terus nulis "TPHP UGM" jadi tambah yakin tuh. Nah mulai deh aku mantep milih jurusan itu di SNMPTN (undangan) di pilihan pertama. Menurut informasi yang aku cari, memang UGM jarang menerima calon mahasiswa yang menulis salah satu jurusannya di selain pilihan pertama. Jadi kalo ga keterima pilihan pertama ya pilihan kedua kemungkinan kecil keterima di UGM. (Ini menurut observasi aku, CMIIW) Khusus buat undangan lho ya, aku belum pernah nemu yang keterima pilihan 2 nya kalo itu UGM. Mungkin ya UGM ga mau nerima yang ga serius, jangan2 kalo diterima nantinya dicabut. Kalo jalur tes (SBMPTN atau UM) ya nggak ngaruh lah. Kalo ga keterima pilihan pertama tapi nilainya cukup di pilihan kedua ya udah masuk pilihan kedua.

Jadi buat SNMPTN (undangan) aku pilih tuh TPHP UGM sama ITP UNS (ilmu dan teknologi pangan). Aku emang pingin sih sebenernya yang berhubungan sama pangan. (bukan masak tapi,,,kalo anak gizi kesehatan baru deh ada masak-memasak). Jadi singkat cerita aku sering-sering berdoa habis sholat, pas hujan sama pas sekitar adzan. Iya aku berdoa sama Allah SWT. Allah yang akan berkehendak. Aku hanya bisa berusaha dan berdoa. Terus sayangnya pernah mimpi juga kalo pas pengumuman SNMPTN undangan aku keterima pilihan 2 dan pilihan 2 ku pendidikan biologi UNY. Karena aku gamau jadi guru dan aku pingin masuk UGM, aku malah takut kalo keterima di UNY beneran, berarti kalo udah keterima SNMPTN di UNY aku gabisa ikut tes tertulis buat memperjuangkan UGM. Jadi aku pilih ITP UNS karena kalo keterima disitu aku masih lebih bisa menerima.(masih 'pangan' :) ) Aku mimpi lagi kalau tidak ada namaku di pengumuman SNMPTN jurusan TPHP UGM. :(

Selesai Ujian Nasional itu aku nyiapin buat SBMPTN. Alhamdulillah aku bisa berkesempatan bimbel di Neutr*n cabang bantul. Tentornya enak dalam menyampaikan materi dan aku jadi lebih paham. Aku punya buku latihan untuk ujian tulis, aku coba ngerjain dan kalo gabisa tanya tentor. Aku belajarnya pas itu nggak greget banget. Ini masih masa-masa sebelum pengumuman SNMPTN. Aku sempet mimpi lagi kalau aku sama bapak ibu serta adekku naik mobil dan berhenti di suatu gedung. Aku nggak tau persis itu gedung apa. Tapi kayak ada tulisan sesuatu di banner yang ditempel di tembok depan dekat pintu masuk. Aku lupa tulisannya apa.

Waktu itu ada tryout ujian tulis yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa TPHP UGM. Pelaksanaannyya hari minggu. Hari senin atau selasanya itu (aku lupa) ada ujian praktek atau Ujian akhir sekolah (aku juga lupa,,hehe). Aku bela-belain deh ikut tryout itu. Sesampainya di Fakultas Teknologi Pertanian UGM, aku lewat pintu masuknya, dan kayaknya pernah liat gedungnya. Tapi aku belum pernah ke FTP ini. Dimana aku lihat gedung FTP sebelumnya? di mimpi :) aku jadi yakin aku bisa jadi mahasiswi TPHP UGM.
Aku sempet nyari mahasiswinya TPHP UGM buat dikepoin. Aku bertemu dengan kakak itu di twitter. Iya aku nekat mungkin ya, sok kenal aja sama kakak itu. Namanya mbak Uti. Aku ngepo ke mbak Uti dan minta doa juga ke beliau :)
Saat pengumuman SNMPTN (undangan), sore itu aku lihat di web, log in dan ada tulisan dengan background merah dan ada kata "maaf" blablabla. Aku nangis, itu adalah serangkaian masa depanku :’) Langsung deh ngabarin ke mbak Uti via twitter,kalo aku nggak lolos. Mbak Uti nyemangatin aku. Dunia belum end kalo ga lolos undangan :)
Alhamdulillah selama 3 tahun ini aku masuk ranking 3 besar (di kelas sih tapi). Tapi itu nggak mengantarkanku lolos undangan. Memang lulusan dari SMA ku yang diterima di jurusan TPHP UGM sangat jarang. Aku baru tau 1 dan itu juga lolosnya lewat UM. Teman-temanku banyak yang diterima di UNY. Sebagian lagi UGM. Aku perlahan mencoba untuk menerima. Menerima bahwa aku memang harus berjuang di ujian tulis, SBMPTN. Sekitar 2 hari aku down, tapi mulai bangkit mengingat waktu menuju SBMPTN ga lama dan lihat soal2nya itu,, susah sih menurutku :I Jadi aku rajin berangkat les, mengingat aku belum dapat kuliah :3
Perlahan-lahan materi untuk persiapan SBMPTN aku pelajari entah di les atau di rumah. Selain itu aku juga memperbanyak Sholat Dhuha sama Tahajjud,walaupun belum rutin banget :( Dulunya aku belum begini, jujur saja dulu jarang Sholat sunnah. Tapi aku nyadar diri juga usaha tanpa doa apa artinya. Aku juga sadar diri saingan aku yang mau masuk TPHP UGM itu banyak, akunya nggak pinter-pinter amat, ya intinya aku sadar diri akunya seperti apa :’) . Aku dulu sering tanya soal ke tentor aku, bagaimana cara mengerjakannya, karena aku banyak menemukan kesulitan dan kebingungan :’) Tapi Alhamdulillah nilai tryoutku perlahan meningkat :)
SBMPTN semakin dekat. Aku banyak menahan diri untuk tidak main dan melakukan kesenangan lainnya. Mungkin untuk teman-teman yang sudah lolos undangan, mereka bisa liburan ria :) .Tapi aku mau fokus belajar dan kesempatan itu tidak datang 2 kali, aku tidak mau mengulang SBMPTN tahun depan. Tapi bukan berarti aku nggak pernah refreshing. Jelaslah otak itu diusahakan harus seimbang, kasihan otakku. Jadi aku tetap melakukan refreshing, tapi nggak berlebihan. :)
Aku daftar SBMPTN dan pilihan pertamaku tetap TPHP UGM. Pilihan keduaku ganti, karena beberapa alasan. Jadi pilihan keduaku Teknologi Hasil Perikanan UGM dan ketiganya Teknologi Bioproses UI. Aku memilih itu juga berdasarkan tingkat keminatanku. Alhamdulillah aku dapet tempat ujian di FISIPOL UGM. Lokasi FISIPOL UGM itu berseberangan dengan FTP UGM :D
Hari pertama ujian yang jelas tidak lepas dari berdoa dan minta doa dari orang tua. Selesai ujian aku merasa lemas dan nggak tau kenapa malah sedikit mual. Lemes,waktu itu soalnya aku cuma bisa mengerjakan sedikit, tidak seperti waktu tryout. Aku sempat pesimis. Selesai ujian, pulangnya lewat FTP UGM karena satu arah. Aku menatap tulisan dan gedung FTP sambil sedikit berkaca-kaca, “bisakah aku?”  .Aku juga cerita sama tentor dan mbak Uti tentang hari pertama itu, aku lemes dan blablabla,Mereka ternyata menanggapinya hampir sama,intinya mereka bilang yang lain pasti juga. Aku harap sainganku juga lemes. Hehehe. Akhirnya hari keduapun datang dan rasanya lebih baik hari kedua(ujiannya TKDSaintek). Aku merasa tertolong di Biologi. Prinsip aku di ujian SBMPTN ini, aku jawab yang aku bisa aja. Kalo yang bener-bener nggak ngerti dan nggak bisa, nggak aku jawab. Inget, jawab banyak belum tentu lolos, terngantung jawabannya benar atau tidak, karena ada sistem pengurangan nilai (-1) jika salah menjawab. Bagi jawaban yang agak ragu-ragu, sebagian aku jawab tapi sambil berdoa juga. Soalnya yang bener-bener aku yakin sama jawabanya itu nggak begitu banyak.
Selesai SBMPTN, aku daftar beberapa ujian. Terasa banget ya perjuangannya daftar sana sini. Aku daftar SIMAK UI juga, daftar SIPENMARU POLTEKKES YOGYAKARTA, sama UM UGM. Daftar ketiga tes itu juga dalam keadaan belum pengumuman SBMPTN. Kejar aja deh semuanya. Hehe. Untuk SIPENMARU POLTEKKES, pilihan ku di d4 gizi. Alhamdulillah soalnya termasuk mudah dan Alhamdulillah aku lolos SIPENMARU dan dapat peringkat pertama (setelah melalui tes kesehatan dan psikologi juga). Jadi sudah lebih tenang kalau sudah dapat kuliah :’) . SIMAK UI dan UM UGM 2013 soal-soalnya lebih mudah daripada SBMPTN. Tapi aku pikir, sainganku yang lain mungkin juga menganggap itu mudah (sama aja dong :P).
Pengumuman SBMPTN pun tiba. Aku deg-degan di depan laptop. Aku sendirian di depan laptop. Aku sengaja nggak ngasih tau orang tua kalau pengumuman SBMPTN dimajukan. Tapi entah kenapa bapakku tau dan tiba-tiba masuk ke kamarku tanya “Gimana wi?” Ya sudah akhirnya aku liat pengumuman bareng bapakku, ibuku masih di jalan menuju pulang. Aku login dan ada tulisan “Selamat”! Subhanallah , Alhamdulillah. Aku langsung ngasih tau bapak yang ada di sampingku. Aku juga bilang kalau aku keterimanya di TPHP UGM,pilihan pertama. Bapakku juga nangis dan kami berpelukan,, :’D Huaaaaaa Ya Allah terimakasih. Sekarang aku bersyukur juga aku bisa merasakan lolos SBMPTN. Lolos lewat jalur SBMPTN lebih “wow” rasanya, karena aku jadi lebih tau arti perjuangan dan lebih terasa greget dan semangatnya untuk kuliah di TPHP UGM. Semua ini juga tidak lepas dari Allah yang sudah mengizinkanku kuliah di TPHP UGM, doa orang tua, doa dari teman-teman, tentor-tentor, mbak Uti juga , dan keluarga :D

From High School to University

Aku punya beberapa menu (bukan makanan lho) buat anak kelas 12 SMA yang lagi otw ke perguruan tinggi :3 Aku harap kalian mencicipi semua menu ini, satu persatu. Aku harap menu yang ada di bawah ini enak ya,, :D

>>Menu Utama : If There is A Will There is A Way
>>Menu 1 : First Story : Karena Rintangan Ada Untuk Dikalahkan, Bukan Dimakan
>>Menu 2 :Second story
>>Menu 3 : Third Story

The first post


This is my first post at my second blog. :)
Sebelumnya aku udah punya blog sih, cuman ya blog ku yang pertama itu postingannya nggak jelas semua :)
Jadi di blog ini mau aku isi sama yang agak berbobot gitu dong :)
Kenapa Singgahan Sementara ? Kita di dunia ini kan hanya singgah sementara aja. Kehidupan yang kekal nanti juga ada waktunya.. Dimana? Akhirat. Yap kehidupan di sana nantinya kekal, setelah kiamat terjadi dan manusia dibangkitkan kembali, maka para manusia ini (termasuk kita :3 ) akan menghadapi pengadilan. Selama di dunia, banyakan amal sama ibadah apa banyakan dosanya ya? yang jelas, pengadilan di sini itu sudah seadil-adilnya,, (ga ada sogok menyogok ya disini :P hehe )
Alasan nama blog aku "Singgahan Sementara" selain yang aku tulis di atas, juga karena pengunjung di blog ini juga cuma singgah sementara kan... mereka cuma mampir bentar di blog ini.. Masa iya mau tiap hari tiap jam tiap detik (Selamanya) tanpa henti mau mantengin blog ini,? hehe :D
Semoga postinganku selanjutnya bisa bermanfaat buat orang banyak, jangan malu-malu kucing kalo misalnya mau komentar :)
Copyright 2009 The Winner. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates